Haid atau dikenal juga dengan istilah mens atau menstruasi adalah peluruhan lapisan rahim wanita yang terjadi setiap bulan. Sebagian besar darah menstruasi berasal dari jaringan di dalam rahim yang mengalir melalui leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina. Siklus menstruasi ini dipengaruhi serangkaian perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh wanita.

Siklus menstruasi normal

Dilansir Cleveland Clinic, siklus menstruasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan urutan peristiwa yang terjadi di dalam tubuh wanita, saat mempersiapkan kemungkinan kehamilan setiap bulan. Siklus dihitung dari hari pertama dan berakhir sehari sebelum periode berikutnya.

Normalnya, rata-rata siklus berlangsung selama 28 hari, namun ada juga siklus yang berkisar 21 hari hingga 35 hari.

Menurut Medical News Today, siklus yang berlangsung kurang dari 21 hari disebut polymenorrhea, dan dikategorikan sebagai siklus yang tidak normal. Siklus menstruasi yang normal digambarkan melalui beberapa tahapan berikut:

• Hari 1-5: Folikel yang mengandung sel telur berkembang di ovarium. Saat ini, pendarahan sedang terjadi.
• Hari 6-8: Kadar estrogen di dalam tubuh meningkat sehingga menyebabkan lapisan rahim menebal. Umumnya pada hari ke-8, pendarahan berhenti.
• Hari 14: Tingginya kadar estrogen yang meningkat menyebabkan folikel melepaskan sel telur, dan kondisi ini disebut sebagai ovulasi.
• Hari 15-24: Kadar progesteron di dalam tubuh meningkat, sehingga menyebabkan penebalan lapisan rahim.
• Hari 25-28: Kadar estrogen dan progesteron menurun. Telur yang tidak dibuahi akan luruh dan meninggalkan tubuh, dan siklus akan dimulai kembali.

Gejala menstruasi yang normal

Perubahan kadar hormon di dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa gejala yang muncul saat siklus berlangsung, seperti dilansir Cleveland Clinic berikut ini:

• Perubahan suasana hati
• Kesulitan tidur
• Rasa ingin makan (bukan lapar) makanan tertentu
• Nyeri di perut bagian bawah dan pinggang
• Perut terasa kembung
• Payudara terasa lembek
• Munculnya jerawat

Faktor penyebab menstruasi tidak normal

Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, siklus menstruasi di bawah 21 hari dianggap sebagai siklus yang tidak normal. Demikian pula bila siklus terjadi lebih dari 35 hari atau datang tidak teratur.

Dilansir Mayo Clinic, siklus menstruasi yang tidak teratur, atau tidak normal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

• Adanya kehamilan dan sedang menyusui
• Gangguan makan, penurunan berat badan yang ekstrim, dan olahraga berlebihan
• Polycystic ovary syndrome (PCOS), di mana gangguan sistem endokrin menyebabkan menstruasi tidak teratur serta ovarium yang membesar berisi kumpulan kecil cairan (folikel) yang dapat dilihat melalui pemeriksaan USG
• Adanya kegagalan ovarium prematur yang mengacu pada hilangnya fungsi ovarium sebelum usia 40 tahun. Kondisi ini juga dikenal sebagai insufisiensi ovarium primer di mana seseorang akan mengalami menstruasi tidak teratur selama bertahun-tahun
• Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan pendarahan menstruasi tidak teratur
• Fibroid rahim adalah pertumbuhan rahim yang tidak bersifat kanker, namun dapat menyebabkan periode menstruasi yang berat dan berkepanjangan

Apakah Anda merasa ragu-ragu dengan siklus haid yang Anda miliki saat ini? Berikut adalah panduan untuk mengetahui kapan harus ke dokter dan memeriksakan diri apabila terjadi beberapa hal berikut:

• Menstruasi berhenti lebih dari 3 bulan dan tidak sedang hamil
• Menstruasi lebih dari 7 hari
• Volume darah menstruasi sangat banyak ditandai dengan pergantian pembalut setiap 1-2 jam sekali
• Siklus Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
• Ada pendarahan di luar jadwal menstruasi
• Adanya nyeri perut yang parah saat menstruasi
• Adanya demam, rasa tidak enak badan saat menggunakan pembalut