Dermatitis seboroik adalah salah satu jenis dermatitis. Kondisi ini merupakan peradangan pada kulit yang umumnya bisa menyebabkan berbagai gejala seperti kemerahan, gatal, bengkak, dan ruam.
Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan faktor risiko dermatitis seboroik.
Apa itu Dermatitis Seboroik?
Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan, gatal, dan bersisik di area kulit yang memiliki kelenjar minyak seperti kulit kepala, wajah, dan area tubuh lain.
Di kulit kepala, dermatitis seboroik tampak seperti penumpukan sisik berwarna putih atau kekuningan disertai rasa gatal. Kebanyakan orang mengenalnya sebagai ketombe.
Dermatitis seboroik di wajah ditandai dengan kemerahan, kulit bersisik, dan gatal di area seperti alis, sisi hidung, dan area di belakang telinga. Gejala ini juga bisa muncul di area lain yang memiliki kelenjar minyak seperti dada, punggung bagian atas, dan lipatan kulit.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Nevus Sebaceous, Tanda Lahir di Kulit Kepala
Penyebab Dermatitis Seboroik
Para ahli belum mengetahui pasti apa penyebab dermatitis seboroik. Namun, infeksi jamur Malassezia sp., faktor genetik, dan faktor lingkungan menjadi pemicu utama gejala dermatitis seboroik.
Jamur Malassezia sp.
Dermatitis seboroik sering kali dikaitkan dengan pertumbuhan jamur Malassezia sp. yang sebenarnya merupakan bagian dari flora normal kulit. Jamur ini bisa berkembang biak secara berlebihan pada orang dengan kulit yang lebih berminyak.
Faktor genetik
Faktor genetik dapat memengaruhi kerentanan Anda terhadap dermatitis seboroik, dan jenis dermatitis lainnya. Apabila Anda memiliki keluarga dengan riwayat dermatitis seboroik atau kondisi kulit lain, kemungkinan Anda mengalami dermatitis menjadi lebih tinggi.
Faktor lingkungan
Cuaca dingin atau kering dapat membuat kulit menjadi lebih mudah iritasi, sehingga memperburuk gejala dermatitis seboroik. Stres juga sering dikaitkan dengan kambuhnya dermatitis seboroik, karena stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kulit Kepala Bau Akibat Kondisi Kesehatan Tertentu
Faktor yang Meningkatkan Risiko Dermatitis Seboroik
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya dermatitis seboroik pada tubuh seseorang. Adapun beberapa faktor tersebut di antaranya:
- Kondisi neurologis, seperti penyakit Parkinson dan epilepsi
- Infeksi HIV
- Cedera pada otak atau sumsum tulang belakang
- Limfoma atau kanker kelenjar getah bening
- Stres dan gangguan mood seperti depresi
- Orang dengan sindrom Down cenderung memiliki kulit yang lebih sensitif dan lebih rentan terhadap dermatitis seboroik
- Gangguan makan anorexia nervosa dapat memengaruhi kesehatan kulit serta meningkatkan risiko dermatitis seboroik
- Konsumsi alkohol berlebihan yang dapat memengaruhi keseimbangan minyak di kulit dan sistem kekebalan tubuh
- Penyakit kulit seperti rosacea atau psoriasis
- Pemulihan dari stroke atau serangan jantung yang meningkatkan kerentanan terhadap dermatitis seboroik
- Transplantasi organ yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun akibat mengonsumsi obat imunosupresan
Dermatitis seboroik tidak dapat disembuhkan, namun perawatan menggunakan sampo antijamur, salep topikal, serta pelembap dapat membantu mengelola gejalanya.
Anda juga disarankan mengurangi paparan terhadap faktor pemicu serta berkonsultasi dengan dokter apabila gejala yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kami melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
American Academy of Dermatology Association (2022). Seborrheic Dermatitis: Causes. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/a-z/seborrheic-dermatitis-causes
WebMD (2023). Seborrheic Dermatitis. Available from: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/seborrheic-dermatitis-medref
Cleveland Clinic (2020). Seborrheic Dermatitis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14403-seborrheic-dermatitis
Cleveland Clinic (2020). Dermatitis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4089-dermatitis
Cleveland Clinic (2022). Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22833-pityrosporum-folliculitis
Jenna Fletcher (2023). How to stay healthy with a weak immune system. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324930